Rabu, 23 November 2011

tutorial membuat logo ac milan dengan corel

http://ilmugrafis.com/coreldraw_logo.php?page=membuat-logo-acmilan

makalah karakteristik pembelajaran yang berhasil

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN YANG BERHASIL

Di susun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah strategi belajar mengajar.

Dosen : Hj. IJAH BAHIJAH, M.A

Di susun oleh kelompok XI :
ABDUL RASYID SIDIK         09.01.0100
ANTON                                  09.01.0055
SITI ANISYAH                       09.01.0165
SITI JAENAB                        09.01.0166
Semester VB

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM CIREBON
(STAIC)
2011
A.                Strategi pembelajaran

Tidak semua strategi pembelajaran cocok di gunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan , setiap strategi memiliki kekhasan sendiri – sendiri. Oleh sebab itu, guru perlu memahami prinsip – prinsip atau karakter umum penggunaan strategi pembelajaran sebagai berikut :

  1. BERORIENTASI  PADA TUJUAN
Dala, system pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktifitas guru dan siswa, mestilah di upayakan untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan. Sebab mengajar adalah proses yang bertujuan. keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat di tentukan dari keberhasilan – keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus di gunakan guru.

  1. AKTIVITAS
Belajar , adalah berbuat memperoleh pengalaman tertentu sesuai tujuan yang di harapkan, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak terbatas pada aktivitas fisik. Akan tetapi meliputi aktifitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.

  1. INDIVIDUALITAS
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa, walaupun kita mengajar pada sekelompok siswa. Namun pada hakikatnya yang ingin kita capai adalah perubahan prilaku setiap siswa.



  1. INTEGERITAS
Mengajar harus di pandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa, mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja. Tetapi meliputi pengembangan aspek efektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegerasi.


     
Proses pembelajaran  akan berhasil jika proses pembelajaran pada satuan pendidikan di selenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,serta memberikan ruang yang cukup prakarsa. Kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.


  1. INTERAKTIF
               Interaktif bermakna bahwa mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan pengetahuan dari guru ke siswa, mengajar di anggap sebagai proses mengatur lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. proses pembelajaran adalah proses interaksi baik antara guru dan siswa, antara siswa dan siswa atau antara siswa dengan lingkungannya.

  1. INSPIRATIF
Proses pembelajara adalah proses yang inspiratif. Yang memungkinkan siswa untuk  mencoba dan melakukan sesuatu bebagai informasi dan proses pemecahan masalah dalam pembelajaran bukan harga mati. Yang bersifat mutlak. Akan tetapi merupakan hipotesis yang merangsang siswa untuk mau mencoba dan mengujinya.


  1. MENYENANGKAN
Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa. Seluruh potensi itu hanya mungkin dapat berkembang manakala siswa terbebas dari rasa takut dan menegangkan.

  1. MENANTANG
Proses pembelajaran adalah proses yang menantang siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir yakni merangsang kerja otak secara maksimal. Kemampuan tersebut dapat di tumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan mencoba – coba berfikir secara intuitif atau bereksplorasi.

  1. MOTIVASI
Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa, tanpa adanya motivasi, tidak mungkin siswa memiliki kemauan belajar. Membangkitkan motivasi merupakan salah satu peran dari tugas gurudalam detiap proses pembelajaran, guru harus dapat menunjukan pentingnya pengalaman dan materi belajar bagi kehidupan siswa. Dengan demikian siswa akan belajar bukan hanya sekedar untuk memperoleh nilai atau pujian akan tetapi di dorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhannya.

B. PEMBELAJARAN
            Pada suatau kurun waktu tertentu kondisi ruang kelas itu anak- anak, D4 (datang, duduk, dengar dan diam) kemudian berkembang menjadi DDCH (datang,duduk,catat,hafal) anak-anak datang ke sekolah,duduk dengan manis di kelasnya masing-masing. Tangan dilipat , mulut ditutup (diam) kemudian mencatat didalam buku catatannya, kemudian menghafal apa yang sudah dicatatnya, sebagai bukti mereka telah menguasai materi pembelajaran. Dan hal seperti ini sudah menjadi kebiasaan pada proses pembelajaran.
            Memang sulit untuk mengubah suatu kebiasaan dalam proses belajar mengajar, tapi ini perlu dan harus dilakukan sejalan dengan perkembangan jaman. Kemudian muncul CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), dalam konteks pembelajaran di dalam kelas siswa tidak lagi di pandang sebagai gelas kosong yang harus diisi oleh guru. Peserta didik adalah subyek didik dan bukan obyek didik. Peserta didik adalah anak manusia yang lahir dengan seperangkat potensi yang harus dikembangkan secara optimal melalui prosese pembelajaran. Peserta didik harus banyak diberikan kesempatan untuk beraktifitas memperoleh pengalaman belajar yang akan diperlukan ketika mereka kelak terjun dalam masyarakat.
            Kemudian muncul model PAKEM( Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). PAKEM menganut paradigma pembelajaran yang berpusat pada siswa dalam PAKEM belajar merupakan proses individual, proses social. Belajar akan lebih efektif jika dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan.
Pembelajaran dengan PAKEM diharapkan dapat terjadi dengan suasana belajar sebagai berikut :
Ø  Proses belajar mengajar lebih aktif dan mendalam
Ø  Siswa menjadi lebih kritis
Ø  Siswa menjadi lebih kreatif
Ø  Pengalaman belajar menjadi lebih bervariasi
Ø  Pembelajaran lebih dapat meningkatkan kematangan emosional – social
Ø  Produktivitas siswa tinggi
Ø  Diharapkan siswa memiliki kesiapan untuk menghadapi perubahan dan dapat berpartisipasi dalam proses perubahan tersebut.


C. KEBERHASILAN
            Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, berpedoman pada kurikulum yang berlaku bahwa suatu proses  belajar mengajar (pembelajaran) tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan instruksiaonal khusus (TIK) dapat tercapai.
Suatu proses pembelajaran dianggap berhasil apabila :
Ø  Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
Ø  Prilaku yang di gariskan dalam tujuan pengajaran/instruksiaonal khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa dengan baik secara individual maupun kelompok.

Tingkat keberhasilan.
Keberhasilan pembelajaran dibagi atas beberapa tingkatan yakni :
Ø  Istimewa / Maksimal
Apabila seluruh bahan pengajaran yang diajarkan itu dapat di kuasai oleh siswa.
Ø  Baik sekali / Optimal
Apabila sebagian besar (76% sd 99%) bahan pengajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
Ø  Baik / Minimal
Apabila bahan pengajaran yang diajarkan hanya 60% sd 75% saja dikuasai oleh siswa.
Ø  Kurang
Apabila bahan pelajaran yang di ajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.

 


                                                                                                                           



REFERENSI :
  1. STRATEGI PEMBELAJARAN
BERORIENTASI STANDAR PROSES PENDIDIKAN
PROF. DR H. WINA SANJAYA, M.PD.
PRENADA MEDIA GROUP, CETAKAN KE – 7 2010.
  1. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
DRS. SYAIFUL BAHRI DJAMARAH
DRS. ASWAN ZAM
RINIKA CIPTA 1995
  1. PAKEM
PROF. DR. DASIM BUDIMANSYAH
DRS. SUPARLAN, M.PD.
DR. DANNY MEIRAWAN, M.PD.
GENESINDO 2009